Terjemahan Akidah Hanabilah Tentang Sifat-sifat Allah: Bagaimana Hanabilah Menjaga Akidah Salaf dari Masa ke Masa

Deskripsi

Dalam diskursus akidah kontemporer, terutama di kalangan Sunni Indonesia,
sering kali muncul kesalahpahaman terkait manhaj Salaf al-Ṣāliḥ mengenai
Asma dan Sifat Allah. Mazhab Aṡari yang diwariskan oleh para imam Ahl alḤadīth dan ditegaskan oleh Imām Aḥmad bin Ḥanbal sering digambarkan
secara tidak proporsional. Hal ini terutama muncul dalam bentuk dikotomi
keliru, yakni pilihan antara tasybīh (penyerupaan Allah dengan makhluk) dan
taʾwīl (penafsiran metaforis yang berpotensi menafikan makna sifat) atau
tafwīḍ (menyerahkan makna sepenuhnya yang berpotensi meniadakan
kejelasan).

Karya shaykh Bassam Zawadi yang kini diterjemahkan, “The Ḥanbalī School’s
ʿAqīdah on Allāh’s Attributes”, memberikan penjelasan berbasis data dan
sumber primer bahwa pendekatan Salaf dan mayoritas ulama Ḥanābilah bukanlah pilihan ekstrem tersebut, tetapi jalan tengah (al-ṣirāṭ al-mustaqīm).
Jalan ini menegakkan ithbāt (penetapan) makna sifat sesuai dengan kaidah
bahasa Arab yang fasih, serta menegaskan tanzīh (penyucian) dengan
menolak kayfiyyah (modalitas) dan tasybīh secara absolut.