Buku ini mengulas fenomena kekerasan dalam pacaran di kalangan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dalam pacaran meliputi aspek fisik, psikologis, dan seksual, dengan perempuan lebih sering menjadi korban. Dinamika kekuasaan, persepsi yang keliru tentang hubungan, dan harapan masa depan sering menjadi alasan remaja perempuan menerima kekerasan. Buku ini menekankan pentingnya edukasi untuk mengatasi masalah ini, sekaligus memberikan wawasan tentang berbagai tantangan metodologis dalam penelitian terkait.
Secara spesifik, buku ini juga menyoroti perbedaan pengalaman kekerasan antara remaja laki-laki dan perempuan. Laki-laki cenderung mengalami kekerasan fisik, seperti digigit atau dicakar, sementara perempuan lebih rentan terhadap kekerasan psikis, seperti diremehkan atau dibatasi oleh pasangan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang berbeda dalam menangani kekerasan berdasarkan gender, sekaligus membangun kesadaran di kalangan remaja untuk melaporkan kekerasan kepada pihak berwenang. Buku ini menjadi panduan penting bagi pendidik, peneliti, dan praktisi dalam memahami dan mengatasi kekerasan dalam pacaran.