Manusia sesungguhnya diciptakan untuk mengenal Allah. Dengan pengenalan itu, akan lahir kesadaran tentang makna pengabdian, sehingga segala yang kita lakukan hanya ditujukan kepada-Nya, Allah Rabbul Izzati. Sayangnya, dalam kenyataan hidup di dunia ini, banyak manusia yang terjebak dalam kamuflase. Mereka sering tertipu oleh citra palsu yang disamakan dengan “TUHAN”, padahal sebenarnya citra palsu itu seperti bayangan matahari yang terik mursyid yang dengan tulus mendidik dan membimbing al-Faqir dalam menempuh jalan ini, jalan di mana kesulitan menjadi lebih ringan, penderitaan lenyap dalam kebahagiaan, dan tujuan besar yang menjadi maksud setiap manusia untuk mencapainya.